Semua makhluk hidup termasuk manusia pasti membutuhkan makanan. Tubuh memerlukan makanan yang bergizi agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan tetap sehat. Makanan yang kita konsumsi biasanya dalam bentuk potongan-potongan besar. Makanan dengan bentuk potongan besar tidak dapat diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, makanan yang kita makan akan mengalami proses pencernaan.
Pencernaan adalah proses melumatkan makanan yang semula kasar menjadi halus. Makanan dicerna menjadi sari makanan yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan berbagai macam organ meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Selain itu ada juga kelenjar pencernaan yang membantu selama proses pelumatan makanan.
Organ pencernaan dapat mengalami gangguan Kesehatan. Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa penyakit seperti diare, konstipasi, magh, radang usus buntu, tifus, dan lainnya. Jika terjadi sesekali, masalah pada system pencernaan tersebut bisa jadi wajar terjadi, salah satunya karena penerapan pola makan yang salah. Namun, Ketika gejala ini sering terjadi dan tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan masalah yang serius, seperti memengaruhi status kecukupan gizi seseorang.
Untuk menjaga pencernaan tetap sehat, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Pola makan sangat berkaitan dengan produksi asam lambung. Asam lambung berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam lambung. Kebiasaan makan yang teratur sangat memengaruhi sekresi asam lambung karena kondisi tersebut memudahkan lambung untuk mengenali waktu makan sehingga produksi asam lambung bisa terkontrol. Kebiasaan makan tidak teratur akan memengaruhi lambung sulit beradaptasi. Apabila hal tersebut berlangsung lama maka produksi asam lambung akan menjadi berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan timbul gangguan pencernaan seperti gastritis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan penyakit (western disease) berkaitan erat dengan diet rendah serat pada berbagai negara industry. Selain itu, serat juga berguna untuk mengurangi asupan kalori. Diet seimbang rendah kalori disertai diet tinggi serat bermanfaat sebagai strategi untuk menghadapi obesitas.
Stress dapat menimbulkan kecemasan yang erat kaitannya dengan pola hidup. Gangguan kecemasan dapat mengakibatkan berbagai respon fisiologis, diantaranya gangguan pencernaan. Saat stress, orang cenderung makan lebih sedikit, stress juga menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh dan merangsang produksi asam lambung dalam jumlah berlebihan. Akibatnya, lambung terasa sakit, nyeri, mual, mulas, bahkan bisa luka.
Jika kebutuhan cairan tidak terpenuhi dengan baik, maka tubuh akan banyak kehilangan cairan (dehidrasi). Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh mudah lemas, capek, terganggunya saluran pencernaan dan mengalami gangguan kesehatan tubuh manusia, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Selain itu, dengan memenuhi kebutuhan air harian dapat membuat pencernaan berfungsi dengan baik. Air yang cukup menghasilkan feses yang lebih lunak sehingga mengurangi terjadinya sembelit. Minum air setidaknya 8 gelas perhari atau 2 liter setiap harinya untuk mendapatkan pencernaan yang sehat.
Pencernaan yang sehat dapat menyerap zat gizi dengan baik sehingga tubuh dapat bekerja lebih optimal. Terapkan Langkah-langkah di atas agar system pencernaan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sumber:
Ibtisamah, S. 2021. Tips Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan. Universitas Airlangga: Berita Ners.
Kusharto, C. 2006. Serat Makanan dan Perannya Bagi Kesehatan. Jurnal Gizi dan Pangan: 45-54.
Taufiq, L., et al. 2018. Hubungan dan Pengaruh Stress dan Pola Makan Dengan Kejadian Kekambuhan Gastritis. Motorik Journal Kesehatan.