Transdermal patch atau koyo transdermal adalah teknologi penghantaran obat melalui kulit yang semakin popular dalam dunia Kesehatan modern. Patch ini memungkinkan zat aktif masuk ke dalam aliran darah tanpa perlu diminum atau disuntik, sehingga memberikan cara yang lebih praktis, stabil, dan nyaman untuk terapi jangka pendek maupun Panjang.
Transdermal patch adalah lembaran tipis seperti plester yang ditempelkan ke permukaan kulit. Di dalam patch terdapat zat aktif (misalnya obat, herbal, vitamin, atau senyawa tertentu) yang dilepas secara perlahan kemudian menembus lapisan kulit menuju pembuluh darah.
Patch transdermal didesain untuk:
Bagaimana Cara Kerja Transdermal Patch?
Kulit manusia sebenarnya adalah penghalang yang sangat kuat. Namun, teknologi patch transdermal menggunakan metode penghantaran khusus yang membantu zat aktif melewati lapisan epidermis hingga mencapai kapiler darah.
Ada 3 tahap utama:
Patch mengandung reservoir atau matriks yang menyimpan zat aktif. Ketika ditempel, patch mulai melepaskan zat aktif secara terkontrol.
Zat aktif masuk melalui pori-pori atau celah mikro pada kulit. Dalam beberapa patch modern, digunakan teknologi seperti:
Setelah melewati epidermis, zat aktif masuk ke pembuluh darah kecil dan langsung beredar ke seluruh tubuh tanpa melalui proses pencernaan.
Hasilnya bagaimana? Efek obat jadi lebih stabil, cepat terasa, dan bertahan lama.
Apa Keunggulan Trandermal Patch Dibandingkan Obat Oral?
Transdermal patch dipilih karena menawarkan keuntungan unik, diantaranya:
Obat oral bisa menyebabkan mual, asam lambung naik, iritasi usus, atau gangguan penyerapan. Patch transdermal tidak melewati saluran cerna, sehingga lebih aman untuk orang dengan maag, ERD, atau IBS.
Patch memberikan dosis obat yang konstan, tidak naik turun seperti obat minum yang efeknya bisa memuncak lalu menurun cepat.
Cocok untuk orang yang sulit minum obat, atau yang harus minum obat berkali-kali.
Beberapa terapi (seperti hormone atau analgesic kuat) biasanya diberikan lewat injeksi. Patch mengurangi rasa sakit atau risiko infeksi.
Tinggal ditempel dan dibiarkan bekerja 8-48 jam, tergantung jenis patch.
Teknologi transdermal patch kini digunakan di banyak bidang Kesehatan, seperti:
Contoh: lidocaine, NSAID, menthol, ginger-based patch. Efektif untuk nyeri otot, sendi, saraf kejepit, atau nyeri punggung.
Seperti estrogen patch atau testosterone patch. Membantu terapi menopause, gangguan hormone, atau kondisi defisiensi hormone tertentu.
Untuk membantu orang berhenti merokok dengan menstabilkan kadar nikotin.
Mengandung bahan alami seperti ginseng, jahe, saponin, germanium, vitamin dan mineral, atau minyak atsiri untuk stamina, tidur, atau detoksifikasi.
Misalnya nitiglycerin patch untuk penyakit jantung.
Transdermal patch menjadi teknologi modern yang menawarkan cara penghantaran obat yang lebih efektif, lebih stabil, lebih nyaman, dan lebih minim efek samping pencernaan.
Mulai dari terapi nyeri, detoks, peningkat stamina, hingga hormone. Patch kini menjadi solusi praktis yang semakin digemari masyarakat modern.
Jika digunakan dengan benar dan sesuai kebutuhan, transdermal patch dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang lebih mudah dan efisien.
Sumber:
Brown, M. B., et al. (2006). Transdermal drug delivery systems: skin perturbation devices. Advanced Drug Delivery Reviews, 58(9), 1142-1160.
Chen, Y., et al. (2015). Enhancement of Transdermal Delivery of Natural Compounds via Nano- and Micro-Technologies. Journal of Controlled Release, 199, 2–14.
Donnelly, R. F., et al. (2012). Microneedle-mediated transdermal drug delivery. Advanced Drug Delivery Reviews, 64(14), 190–207.
Gustini, S., et al. (2020). Metode Teknologi Dalam Sistem Penghantaran Obat Transdermal Sediaan Patch. Jurnal PANNMED, Indonesia.
Guy, R. H. (2010). Current status and future prospects of transdermal drug delivery. Pharmaceutical Research, 27(3), 611–614.
Prausnitz, M. R., & Langer, R. (2008). Transdermal drug delivery. Nature Biotechnology, 26(11), 1261–1268.