Mohon tunggu sebentar ...

TEKNOLOGI TRANSDERMAL PATCH: CARA MODERN MENGHANTARKAN OBAT LANGSUNG KE TUBUH

Transdermal patch atau koyo transdermal adalah teknologi penghantaran obat melalui kulit yang semakin popular dalam dunia Kesehatan modern. Patch ini memungkinkan zat aktif masuk ke dalam aliran darah tanpa perlu diminum atau disuntik, sehingga memberikan cara yang lebih praktis, stabil, dan nyaman untuk terapi jangka pendek maupun Panjang.

Transdermal patch adalah lembaran tipis seperti plester yang ditempelkan ke permukaan kulit. Di dalam patch terdapat zat aktif (misalnya obat, herbal, vitamin, atau senyawa tertentu) yang dilepas secara perlahan kemudian menembus lapisan kulit menuju pembuluh darah.

Patch transdermal didesain untuk:

  • Melepaskan obat secara stabil dan konsisten
  • Meminimalkan efek samping di saluran cerna
  • Meningkatkan kenyamanan pasien yang sulit minum obat
  • Dan mempertahankan kadar obat dalam tubuh dalam jangka waktu lebih lama

Bagaimana Cara Kerja Transdermal Patch?

Kulit manusia sebenarnya adalah penghalang yang sangat kuat. Namun, teknologi patch transdermal menggunakan metode penghantaran khusus yang membantu zat aktif melewati lapisan epidermis hingga mencapai kapiler darah.

Ada 3 tahap utama:

  1. Pelepasan Zat Aktif

Patch mengandung reservoir atau matriks yang menyimpan zat aktif. Ketika ditempel, patch mulai melepaskan zat aktif secara terkontrol.

  1. Penyerapan Melalui Kulit (Transdermal Delivery)

Zat aktif masuk melalui pori-pori atau celah mikro pada kulit. Dalam beberapa patch modern, digunakan teknologi seperti:

  • Mikroarus (microcurrent),
  • Iontophoresis (dorongan listrik sangat kecil),
  • Atau enhancer alami (misalnya minyak esensial, saponin).
  1. Distribusi ke Aliran Darah

Setelah melewati epidermis, zat aktif masuk ke pembuluh darah kecil dan langsung beredar ke seluruh tubuh tanpa melalui proses pencernaan.

Hasilnya bagaimana? Efek obat jadi lebih stabil, cepat terasa, dan bertahan lama.

Apa Keunggulan Trandermal Patch Dibandingkan Obat Oral?

Transdermal patch dipilih karena menawarkan keuntungan unik, diantaranya:

  • Mengurangi efek samping pencernaan

Obat oral bisa menyebabkan mual, asam lambung naik, iritasi usus, atau gangguan penyerapan. Patch transdermal tidak melewati saluran cerna, sehingga lebih aman untuk orang dengan maag, ERD, atau IBS.

  • Penyerapan lebih stabil

Patch memberikan dosis obat yang konstan, tidak naik turun seperti obat minum yang efeknya bisa memuncak lalu menurun cepat.

  • Lebih mudah bagi pasien

Cocok untuk orang yang sulit minum obat, atau yang harus minum obat berkali-kali.

  • Tidak perlu suntikan

Beberapa terapi (seperti hormone atau analgesic kuat) biasanya diberikan lewat injeksi. Patch mengurangi rasa sakit atau risiko infeksi.

  • Praktis dan tidak menggangu aktivitas

Tinggal ditempel dan dibiarkan bekerja 8-48 jam, tergantung jenis patch.

Teknologi transdermal patch kini digunakan di banyak bidang Kesehatan, seperti:

  1. Terapi Nyeri (Pain Relief Patch)

Contoh: lidocaine, NSAID, menthol, ginger-based patch. Efektif untuk nyeri otot, sendi, saraf kejepit, atau nyeri punggung.

  1. Patch Hormon

Seperti estrogen patch atau testosterone patch. Membantu terapi menopause, gangguan hormone, atau kondisi defisiensi hormone tertentu.

  1. Patch Nikotin (Smoking Cessation)

Untuk membantu orang berhenti merokok dengan menstabilkan kadar nikotin.

  1. Patch Vitamin & Herbal

Mengandung bahan alami seperti ginseng, jahe, saponin, germanium, vitamin dan mineral, atau minyak atsiri untuk stamina, tidur, atau detoksifikasi.

  1. Patch Obat Sistemik

Misalnya nitiglycerin patch untuk penyakit jantung.

Transdermal patch menjadi teknologi modern yang menawarkan cara penghantaran obat yang lebih efektif, lebih stabil, lebih nyaman, dan lebih minim efek samping pencernaan.

Mulai dari terapi nyeri, detoks, peningkat stamina, hingga hormone. Patch kini menjadi solusi praktis yang semakin digemari masyarakat modern.

Jika digunakan dengan benar dan sesuai kebutuhan, transdermal patch dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang lebih mudah dan efisien.

Sumber:

Brown, M. B., et al. (2006). Transdermal drug delivery systems: skin perturbation devices. Advanced Drug Delivery Reviews, 58(9), 1142-1160.

Chen, Y., et al. (2015). Enhancement of Transdermal Delivery of Natural Compounds via Nano- and Micro-Technologies. Journal of Controlled Release, 199, 2–14.

Donnelly, R. F., et al. (2012). Microneedle-mediated transdermal drug delivery. Advanced Drug Delivery Reviews, 64(14), 190–207.

Gustini, S., et al. (2020). Metode Teknologi Dalam Sistem Penghantaran Obat Transdermal Sediaan Patch. Jurnal PANNMED, Indonesia.

Guy, R. H. (2010). Current status and future prospects of transdermal drug delivery. Pharmaceutical Research, 27(3), 611–614.

Prausnitz, M. R., & Langer, R. (2008). Transdermal drug delivery. Nature Biotechnology, 26(11), 1261–1268.