Mohon tunggu sebentar ...

Sering Mengalami Sakit Kepala? Kenali Jenis dan Penyebabnya

Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh kebanyakan orang pada suatu waktu dalam hidupnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan sakit kepala umumnya adalah:

  • Emosional, seperti stres, depresi, atau kecemasan
  • Medis, seperti migrain atau tekanan darah tinggi
  • Fisik, seperti cedera
  • Lingkungan, seperti cuaca

Sakit kepala yang sering atau parah dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Dengan mengenali jenis sakit kepala dan penyebabnya dapat membantu seseorang untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menanggulangi sakit kepalanya.

Berikut beberapa jenis sakit kepala yang perlu diketahui:

  1. Sakit kepala TTH (Tension Type Headache)

Sakit kepala ini adalah bentuk sakit kepala yang paling umum, disebut juga sakit kepala tipe tegang atau sakit kepala kontraksi otot. Hal ini terkait dengan otot-otot leher, wajah, dan rahang. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa TTH terkait erat dengan stres. Seseorang dengan TTH merasa seolah-olah kepala mereka diikat ketat, rasa sakit yang konstan dan tumpul di kedua sisi kepala, dan nyeri menyebar ke atau dari leher.

  1. Migrain

Migrain adalah penyakit paling umum ketiga dan penyakit ketujuh yang paling melumpuhkan secara global. Migrain sering terjadi pada satu sisi kepala tetapi dapat berpindah sisi. Selama mengalami migrain, seseorang mungkin juga mengalami pusing, gangguan sensorik (seperti perubahan penglihatan), kepekaan terhadap cahaya atau suara, dan mual (mungkin disertai muntah).

  1. Sakit kepala karena penggunaan obat (Medication Overuse Headache)

Sakit kepala ini juga dikenal sebagai sakit kepala rebound dan sakit kepala karena penyalahgunaan obat. Jenis ini terjadi pada orang yang terlalu sering minum obat untuk mengobati sakit kepala. Orang dengan gangguan sakit kepala primer seperti migrain sering mengalami sakit kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan. Alih-alih mengurangi gejala, obat-obatan menyebabkan sakit kepala dan meningkatkan intensitas dan frekuensinya. MOHs cenderung timbul karena mengonsumsi obat berbasis opiat, seperti yang mengandung kodein atau morfin. MOH dapat menyebabkan nyeri tumpul seperti sakit kepala tegang hingga nyeri yang lebih parah, mirip dengan sakit kepala migrain.

  1. Sakit kepala cluster

Sakit kepala ini biasanya berlangsung antara 15 menit dan 3 jam, dan dapat terjadi satu sampai delapan kali per hari. Sakit kepala cluster mungkin sering muncul selama 4-12 minggu, kemudian menghilang. Sakit kepala jenis ini cenderung terjadi di sekitar waktu yang sama setiap hari. Sakit kepala cluster sering membuat rasa sakit yang singkat tapi parah di sekitar atau di belakang mata di satu sisi wajah. Rasa sakit ini bisa menjalar ke bagian wajah lainnya.

  1. Sakit kepala Thunderclap

Sakit kepala ini adalah jenis sakit kepala parah yang tiba-tiba dan sering digambarkan orang sebagai sakit kepala terburuk dalam hidup mereka. Sakit kepala thunderclap mencapai intensitas maksimum dalam waktu sekitar 30 detik hingga satu menit dan perlahan memudar dalam beberapa jam. Orang yang mengalami sakit kepala parah yang tiba-tiba ini harus menerima perawatan medis segera.

Penyebab Sakit Kepala

Sakit kepala dapat mempengaruhi bagian mana pun dari kepala, dan rasa sakit dapat muncul di satu atau beberapa lokasi. Sakit kepala juga menyebabkan berbagai jenis rasa sakit. Mengklasifikasikan rasa sakit dapat membantu dokter mencapai diagnosis yang tepat. Dokter juga mengkategorikan sakit kepala berdasarkan kondisi kesehatan yang mendasarinya untuk melihat apakah rasa sakit tersebut berkaitan dengan riwayat penyakitnya.

Istirahat dan obat pereda nyeri adalah pengobatan utama untuk sakit kepala. Namun, strategi perawatan tertentu juga dapat membantu mencegah sakit kepala atau meringankan rasa sakit, seperti:

  • Menggunakan kompres panas atau es di kepala atau leher, tetapi hindari suhu ekstrem dan jangan pernah menempelkan es langsung ke kulit. Bungkus es dengan plastic atau handuk sebelum ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit.
  • Menghindari stres bila memungkinkan dan menggunakan strategi coping yang sehat (menanganai dan mengatasi stress dengan cara melakukan perubahan perilaku) untuk stres yang tidak dapat dihindari.
  • Makan teratur, menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  • Cukup tidur dan menjaga kamar tidur tetap sejuk, redup/remang-remang, dan tenang.
  • Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan menurunkan stress.
  • Membatasi asupan alkohol dan minum banyak air.
  • Istirahat sejenak saat bekerja untuk meregangkan dan mencegah ketegangan mata.

Banyak orang mengalami sakit kepala setidaknya sekali dalam hidup mereka. Meskipun umumnya tidak perlu dikhawatirkan, beberapa sakit kepala mungkin cukup parah, dan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Siapa pun yang mengalami sakit kepala parah atau berulang harus berkonsultasi dengan dokter atau menerima perawatan profesional.

Sumber:

AmericanMigrainFoundation (2016). Tension Headache.

Rizolli, P., & Mullally, W. 2017. Headache. The American Journal of Medicine: Volume 131.

Hassan, M., & Asaad, T. 2020. Tension-Type Headache, Its Relation to Stress, and How to Relieve it By Cryotherapy Among Academic Students. Middle East Psychiatry: 20.

MedicalNewsToday (2022). Why do I Have a Headache?, Causes, Types, and Remedies.